Praktikum 5 | Logo 3D 360 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

1.     Judul
·       Secondary Assets, Logo Movement, F - Curves
·       Camera Depth, Multi Pass Render, dan Compositing Using AE
·       Adding Flare, Particles, Vignette, and Chrome Aberration
·       Membuat Progression Reel dari praktikum sebelumnya

2.     Tujuan
·     Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan elemen yang bisa ditambahkan pada sebuah animasi 3D yaitu secondary assets dan movement. Pada praktikum ini penambahan movement diperdetail dengan menggunakan F-Curves.
·       Mahasiswa diajak untuk mencoba sedikit tentang Compositing menggunakan After Effects. Dimulai dengan Render Setting di C4D kemudian dilanjut pada kegiatan compositing di AE.
·  Mahasiswa diajak untuk menambah detail dari animasi logo dari praktikum sebelumnya. Dengan cara menambahkan flare dan particles. Kemudian menambahkan lens effect seperti vignette dan chrome aberration.
·  Mahasiswa  diminta untuk melakukan mengemas hasil praktikum-praktikum sebelumnya menjadi sebuah showreel yang bisa digunakan sebagai portofolio.
3.     Alat Dan Bahan
·       Adobe Illustrator CC 2019
·       Maxon Cinema 4D R15
·       Hasil praktikum sebelumnya.
·       Adobe Premiere Pro CC 2017
·       Hasil praktikum sebelumnya.
·       Prak 3 : Logo utama 360
·       Prak 4: Hasil penambahan camera path
·       Prak 5: Secondary Assets
·       Prak 5: Logo Movement
·       Prak 6: Camera Depth
·       Prak 7: Flare
·       Prak 7: Particles
·       Prak 7: Chromatic Aberration
·       Prak 7: Vignette

4.     Dasar Teori
             Fungsi Secondary Assets
Secondary assets adalah asset sekunder yang digunakan pada animasi kali ini, dimana juga merupakan objek sebelumnya yang digunakan untuk membuat animasi baru namun tidak berperan sebagai objek utama melainkan objek tambahan.
             Fungsi F-curves
F-curves meruipakan salah satu tools untuk memperhalus gerakan pada animasi 3D di C4D. Dapat mengatur cepat lambat dari pergerakan animasi. Jika pada After Effect kita menggunakan easy ease, pada C4D ini kita menggunakan F-curves.

     Camera Depth of Field pada After Effect digunakan untuk mengatur dan mengontrol layer camera terhadap kefokusan suatu objek terhadap objek lain.

        Multipass render adalah teknik yang banyak digunakan dalam industri CGI profesional, dan telah digunakan dalam komunitas grafis umum. Multipass render memiliki banyak keunggulan dibandingkan single pass rendering, yang memungkinkan lebih banyak kontrol atas setiap elemen dari adegan, kontrol yang lebih baik atas tampilan akhir adegan, dan membuat tweaker dan menyesuaikan gambar akhir atau animasi lebih mudah dan lebih menghemat waktu rendering adegan sekaligus.

            Dalam optik, terutama yang berkaitan dengan film dan fotografi, depth of field (DOF), juga disebut rentang fokus atau rentang fokus yang efektif, adalah jarak antara benda terdekat dan terjauh dalam sebuah adegan yang muncul diterima tajam dalam foto. Meskipun lensa justru bisa fokus hanya pada satu jarak pada suatu waktu, penurunan ketajaman bertahap pada setiap sisi jarak fokus, sehingga dalam DOF, unsharpness ini tak terlihat di bawah kondisi tampilan normal.

                 Compositing adalah kombinasi dari unsur-unsur visual dari sumber terpisah menjadi gambar tunggal, sering untuk menciptakan ilusi bahwa semua elemen adalah bagian dari adegan yang sama. Penembakan live-action untuk compositing adalah berbagai disebut"chroma key", "blue screen", "layar hijau" dan nama lain. Saat ini, kebanyakan, meskipun tidak semua, compositing dicapai melalui manipulasi gambar digital.

       Flare adalah salah satu effect yang terdapat pada Adobe After Effect yang dapat memberikan sebuah effect cahaya tambahan pada video. Flare bawaan Adobe After Effect berupa Lens Flare yang mana sifat cahayanya tidak bisa di atur dengan model aturan terlalu banyak dan mode nya pun terbatas, untuk dapat membuat effect cahaya flare yang lebih menarik, bisa menggunakan plug in tambahan untuk Adobe After Effect diantaranya adalah Knoll Light Factory atau Optical Flare.
                Sifat cahaya Flare bukan sifat cahaya ambient atau cahaya yang menyeluruh, namun, cahaya Flare adalah cahaya yang tajam yang mana terdapat titik dimana cahaya tersebut sangat kuat sementara cahaya disekitar titik cahaya kuat tersebut adalah cahaya ambient yang membantu untuk menerangi objek secara keseluruhan.

Partikel system adalah entitas yang tidak mempunyai parameter ruang, merupakan obyek yang mempunyai parameter posisi, kecepatan dan gaya interaksi antar sesamanya serta dapat dipengaruhi oleh gaya luar. Sistem partikel adalah kumpulan massa titik dalam ruang tiga dimensi yang dihubungkan dengan gaya tertentu dan dipengaruhi oleh gaya eksternal.Particles adalah sebuah effect yang berupa objek (partikel) tambahan yang dapat berupa beberapa bentuk seperti Buble, Line, Sphere, Star dan lain sebagainya yang sering digunakan untuk menambah dekorasi pada background.Terdapat beberapa pilihan effect Particles bawaan Adobe After Effect, salah satunya adalah CC Particle World, namun terdapat pula plug in tambahan yang bisa digunakan untuk Adobe After Effect yaitu Trapcode Particular.

Vignette adalah efek yang muncul di pinggiran foto yang tampak gelap bila dibandingkan dengan bagian tengah. Bisa langsung berupa bayangan tebal atau tergradasi dari yang tipis, pekat atau lembut, tergantung pada jenis vignette-nya.

Chrome Abberation (bisa juga disebut Chromatic Abberation dan disingkat CA) itu adalah sebuah distorsi yang disebabkan oleh kegagalan lensa untuk memfokuskan semua warna ke tempat yang sama. Hal ini disebabkan karena lensa memiliki titik bias yang berbeda untuk spektrum cahaya yang berbeda. Chromatic abberation biasnaya muncul sebagai ‘warna lain’ yang terletak pinggiran objek foto, terutama untuk foto yang memilik perbedaan gelap dan terang cukup besar.

Showreel (bisa juga disebut demo reel) merupakan potongan pendek video atau film dari hasil pekerjaan sebelumnya. Showreel merupakan portofolio video yang digunakan untuk mempromosikan kemampuan, bakat dan pengalaman dari si pembuat. Showreels yang umum digunakan dalam industri hiburan seperti di bidang akting, penyutradaraan, sinematografi, editing, efek khusus, animasi, video game dan produksi grafis.

Progression Reel adalah kumpulan dari proses selama memproduksi Film atau Episode

5.     Tugas Praktikum
Pada animasi logo sebelumnya yang telah dibuat, tambahkan:
             1)    Tambahkan secondary assets.
             2)    Tambahkan kompleksitas gerakan pada assets utama (Logo).
             3)    Haluskan gerakan menggunakan F-Curves.
            
            Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, lakukan hal berikut: 
            1)    Multi Pass Rendering untuk logo, obyek sekunder, background, dan depth 
            2)    Import masing-masing image sequences ke AE. 
            3)    Implementasi DOF di AE menggunakan effect Camera Lens Blur.

Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, lakukan hal berikut: 
1)    Tambahkan Flare
2)    Tambahkan Particles
3)    Tambahkan Vignette
              4)  Tambahkan Chrome Aberration

Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, buatlah Progression reel-nya.
6.     Petunjuk Praktikum
             1)    Menambahkan secondary assets menggunakan cloner dan helix path.
             2)    Menambahkan kompleksitas gerakan pada assets utama.
             3)    Memperhalus gerakan dengan F-Curves.
             4)    Setting Camera DOF di C4D.
       5)    Multi Pass Rendering untuk logo, obyek skunder, background, dan depth.
             6)    Import masing – masing image sequences ke AE.
             7)    Implementasikan DOF di AE menggunakan Camera Lens Blur.
8)    Menambahkan flare menggunakan Knoll Light Factory.
9)    Menambahkan particle menggunakan Trapcode Particular.
10)    Menambahkan lens effect Vignette.
11)    Menambahkan lens effect Chrome Aberration.

7.     Hasil Praktikum
Preview Screen Record
Secondary Asset

Logo Movement (Kompleksitas gerakan)

Camera Depth

Vignette

Flare

Particles

Chrome Aberration

Showreel

Hasil Render
Secondary Asset

Logo Movement (Kompleksitas gerakan)

Camera Depth

Vignette
Flare

Particles

Chrome Aberration

Showreel

8.     Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini saya mengalami kesulitan saat memasukkan element helix serta menyesuaikan antara helix, secondary asset dan penataannya pada kamera. Kemudian saat menganimasikan logo utama, logo tersebut berubah menjadi bentuk yang tidak beraturan sehingga saya sedikit kebingungan dikarenakan kita perlu menyesuaikan pivot elemen dengan bentuk keseluruhan logo supaya tidak terpisah terlalu jauh.

Pada hasil praktikum kali ini kita dapat mengatur kefokusan objek satu terhadap objek yang lain. Kemudian kita juga mendapatkan cara untuk merender lebih cepat dengan multipass render. Dan mengatur Depth of Field objek satu terhadap objek lain dengan menggunakan After Effect.

Pada praktikum kali ini saya mengalami kesulitan saat menghilangkan garis merah menyilang yang menurut saya sangat mengganggu sehingga menyebabkan hasil rendernya terdapat garis merah yang menyilang.

Pada praktikum kali ini, sebenarnya tugasnya cukup sederhana dimana saya harus menyatukan hasil pekerjaan dari praktikum-praktikum sebelumnya, namun ada sedikit kendala dimana pada beberapa praktikum, effect-effect sudah tergabung sehinnga saya perlu merender ulang satu per satu.

9.     Referensi
      http://www.mohhasbias.com/prak-03-secondary-assets-logo-movement-f-curves/ 

http://www.mohhasbias.com/prak-05-adding-flare-particles-vignette-and-chrome-aberration/
http://www.mohhasbias.com/prak-06-membuat-progression-reel/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Animasi Slow In And Slow Out, Arcs, Dan Secondary Action

Animasi 2D Dengan menggunakan Prinsip Squash and Stretch Dan Anticipation