Praktikum 11 - Test Drive Motion Capture System

1. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat animasi 3D menggunakan motion capture

2. Alat dan bahan

  • OptiTrack
  • Motive Body

3. Dasar teori


Motion capture adalah teknologi yang merekam pergerakan secara realistis (nyata) dari model manusia ke dalam dunia digital dua dimensi atau tiga dimensi. Motion capture ini dibantu oleh software perekaman gerakan sekaligus pengolahan karakter dan digunakan dalam industri film atau animasi.
Di dalam pembuatan film, motion capture berarti merekam aksi dari aktor manusia untuk menganimasi karakter digital ke model animasi komputer dua dimensi atau tiga dimensi, termasuk wajah dan jari-jari atau penangkapan ekspresi yang halus, kegiatan ini biasa dikatakan sebagai performance capture.
Tipe-Tipe Motion Capture
Ada dua tipe motion capture yang dikenal dan sering digunakan, yaitu Optical Motion Capture Systems dan Non-Optical Motion Capture Systems.
1. Optical Motion Capture Systems


Optical motion capture adalah tipe motion capture yang mengambil gerakan optik menggunakan beberapa kamera khusus. Kamera-kamera tersebut dipasang di beberapa tempat untuk membaca gerakan objeknya dan mengubahnya menjadi model tiga dimensi atau mengubah gerakan objek menjadi bentuk digital. Kelebihannya, aktor dapat bebas bergerak karena alat (baju sensor) yang digunakan ringan. Kekurangannya, biaya yang lebih mahal dan rentan terhadap gangguan cahaya.

2. Non-optical Motion Capture Systems
Sistem penangkapan gerak non-optik dipisahkan menurut jenis sensor. Dalam Non-optical Motion Capture Systemada 3 jenis sensor, yaitu :
a. Inersia Motion Sensors

Sistem inersia menggunakan sensor inersia, termasuk giroskop miniature yang terletak di tubuh aktor atau magnet di sistem mocap lainnya. Data dari sensor ditransfer ke komputer, di mana mereka diproses dan dicatat. Sistem ini tidak hanya menentukan posisi sensor tetapi juga sudut kemiringannya. Sistem inersia hanya digunakan untuk pelacakan gerakan, mereka tidak dapat menangkap ekspresi wajah. Misalnya, jika seseorang bergerak, gerakan tangannya tertangkap dengan baik. Optik atau magnetik, diperlukan untuk menentukan posisi aktor. Kamu harus memasang pengontrol tambahan untuk aktor dan menghubungkannya dengan penanda magnet. Semakin lama sistem inersia digunakan, semakin banyak titik lacak. Biasanya, penyimpangan terjadi setelah  3 menit.
b. Mechanical Motion Sensors
Mechanical Motion Sensors diletakkan pada aktor yang mengulangi semua gerakannya. Di komputer, data ditransmisikan mengikuti gerakan. Sistem sensor gerak mekanis berbentuk kabel dan nirkabel. Jenis pertama yang disediakan oleh mocap-skeleton dengan controller tambahan, melekat pada aktor dan terhubung ke sensor. Dalam hal ini, kabel yang membentang dari kerangka sangat membatasi gerakan aktor. Dibandingkan sensor inersia atau sensor gerak optik, sistem penangkapan gerak mekanis nirkabel memungkinkan pengukuran gerakan langsung, yang berarti objek dapat bergerak lebih bebas dalam lingkungan yang besar, terlepas dari sistem kamera pusat atau cahaya reflektif. Kekurangannya, tidak ada gerakan realistis, sensor membuat kebisingan dan posisi absolut tidak diketahui tetapi dihitung dari rotasi.
c. Magnetic Sensors

Sistem penangkapan gerak magnetik adalah pemanfaatan sensor pada tubuh. Sensor-sensor ini dikirim ke unit kontrol elektronik yang menghubungkan ke lokasi lalu dilaporkan ke lapangan. Unit yang dikontrol secara elektronik ini terhubung dengan komputer dan driver perangkat lunak untuk mewakili posisi dalam ruang 3D. Sensor ini menunjukkan informasi posisi dan rotasi penanda. Kelebihannya, ruang kerja yang lebih kecil, posisi yang real, rotasi diukur secara mutlak, relatif lebih murah daripada optik. Kekuranganya, sulit untuk dipindahkan, banyaknya kabel pada tubuh, jangkauan gerak yang terbatas, distorsi magnetik terjadi ketika jarak bertambah, rawan gangguan dari medan magnet.

4. Tugas praktikum
Buatlah animasi menggunakan motion capture

5. Petunjuk praktikum

  • Gunakan OptiTrack untuk membuat animasi
  • Kerjakan secara individu maupun kelompok
  • Tuliskan hasil percobaan dalam laporan praktikum


6. Hasil Praktikum
Proses Kalibrasi Alat

Tampilan Monitor saat Kalibrasi Alat

Foto Aktor

Hasil Record




7. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat kita simpulkan bahwa untuk memakai motion capture harus melakukan tahap kalibrasi terlebih dahulu dan saat melakukan kalibrasi semua kamera harus mencapai nilai lebih dari 10.000 dan semua bagian kamera tertutupi.

Pada saat menggunakan motive body diharuskan untuk memasang sensornya sesuai bagian - bagian yang telah ditentukan tidak boleh kurang maupun lebih apalagi memasangnya asal - asalan.

8. Referensi
https://idseducation.com/articles/mengenal-teknologi-motion-capture-beserta-tipe-tipenya/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Animasi Slow In And Slow Out, Arcs, Dan Secondary Action

Animasi 2D Dengan menggunakan Prinsip Squash and Stretch Dan Anticipation